6 Elia melihat sekelilingnya, lalu tampak di dekat kepalanya sepotong roti bakar dan kendi berisi air. Ia pun makan dan minum, lalu berbaring lagi.
7 Untuk kedua kalinya malaikat Tuhan datang menyentuhnya dan berkata, “Bangun, Elia, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh.”
8 Elia bangun, lalu makan dan minum. Maka ia menjadi kuat dan dapat berjalan empat puluh hari lamanya ke Gunung Sinai, tempat Allah menyatakan diri.
9 Di sana Elia bermalam di dalam gua.Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Elia, sedang apa kau di sini?”
10 Elia menjawab, “Ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa, saya selalu bekerja hanya untuk Engkau sendiri. Tetapi umat Israel melanggar perjanjian mereka dengan Engkau. Mereka membongkar mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu. Hanya saya sendirilah yang tinggal, dan sekarang mereka mau membunuh saya!”
11 “Keluarlah dari gua itu,” kata Tuhan kepadanya, “dan berdirilah menghadap Aku di atas gunung.” Lalu Tuhan lewat di situ, didahului oleh angin yang bertiup kencang sekali sehingga bukit-bukit terbelah dan gunung-gunung batu pecah. Tetapi Tuhan tidak menyatakan diri di dalam angin itu. Sesudah angin itu reda, terjadilah gempa bumi, tetapi di dalam gempa itu pun Tuhan tidak menyatakan diri.
12 Kemudian datanglah api, tetapi Tuhan pun tidak berada di dalam api itu. Sesudah itu suasana menjadi senyap, lalu terdengar suatu suara yang kecil lembut.