25 Maka Raja Salomo memberi perintah kepada Benaya, lalu Benaya pergi membunuh Adonia.
26 Kemudian berkatalah Raja Salomo kepada Imam Abyatar, “Pergilah ke kampung halamanmu di Anatot. Kau patut dihukum mati, tapi hari ini aku tak akan membunuhmu, karena ketika kau masih bersama ayahku, kau ikut merasakan segala penderitaannya. Dan kau juga yang mengurus Peti Perjanjian Tuhan.”
27 Lalu Salomo memecat Abyatar sebagai imam. Dengan perbuatan Salomo itu apa yang telah dikatakan Tuhan di Silo tentang keturunan Imam Eli telah menjadi kenyataan.
28 Yoab mendengar tentang semua yang telah terjadi itu. Ia menjadi takut karena ia memihak kepada Adonia. Tapi, dahulu ia tidak memihak kepada Absalom. Maka ia lari ke Kemah Tuhan dan memegang ujung-ujung mezbah.
29 Berita ini disampaikan kepada Raja Salomo. Maka raja menyuruh Benaya membunuh Yoab.
30 Benaya pergi ke Kemah Tuhan dan berkata kepada Yoab, “Raja menyuruh engkau keluar dari situ!”“Tidak,” jawab Yoab. “Saya mau mati di sini.”Benaya kembali dan melaporkan hal itu kepada raja.
31 Mendengar itu raja berkata, “Pergilah dan laksanakanlah apa yang dikatakannya itu. Bunuh dia dan kuburkan dia, supaya aku dan seluruh keturunan ayahku tidak bertanggung jawab lagi atas pembunuhan yang dilakukan Yoab terhadap orang yang tidak bersalah.