27 Dan juga, kalau orang yang belum percaya penuh kepada Kristus mengundang kamu makan di rumahnya, dan kalau kamu mau, silakan makan semua yang dihidangkan untuk kamu. Jangan bertanya dari mana asalnya daging itu supaya hal itu tidak membuatmu merasa bersalah.
28 Tetapi kalau ada saudara seiman di rumah itu yang memberitahukan kepadamu, “Awas, daging itu adalah sisa dari persembahan kepada berhala,” maka janganlah makan itu, untuk menghormati pendapat dan menjaga hati saudara yang memberitahukan itu.
29 Walaupun makan daging itu tidak menjadi soal untuk kamu sendiri, tetapi sudah jelas bahwa saudara itu menganggap hal itu salah. Nah, kalau begitu, pasti ada di antara kalian yang akan berkata, “Wah, kenapa saya sendiri harus dibatasi oleh pendapat dan hati orang lain?
30 Kalau saya mengucap syukur kepada Allah sebelum menikmati makanan itu, tidak adil orang lain menganggap saya orang berdosa!”
31 Saya menjawab, apa saja yang kita lakukan— baik itu makan atau minum atau hal yang lain, lakukanlah itu untuk memuliakan Allah!
32 Dan janganlah kita melakukan sesuatu yang dianggap salah— baik itu di mata orang Yahudi, orang yang bukan Yahudi, maupun saudara seiman di dalam jemaat Allah.
33 Karena itulah saya selalu berusaha dengan cara apa pun untuk menyenangkan hati semua orang. Artinya saya berusaha mendahulukan kepentingan orang-orang lain di atas kepentingan pribadi saya. Saya melakukan itu supaya mereka menjadi pengikut Kristus dan diselamatkan.