2 Korintus 12:5-11 TSI

5 Saya bangga atas apa yang terjadi sama orang itu, tetapi saya tidak mau membanggakan diri saya sendiri dalam hal seperti itu. Lebih baik saya bangga dengan kelemahan-kelemahan saya!

6 Kalau saya ingin membanggakan diri karena hal-hal luar biasa seperti itu, saya tidak akan membanggakan diri seperti guru-guru yang kurang bijaksana itu, karena saya hanya mengatakan yang benar. Tetapi tentang hal-hal itu tidak perlu saya ceritakan secara berlebihan, karena saya tidak mau kalian menilai saya dengan hal-hal seperti itu! Tetapi nilailah saya lewat perbuatan yang nyata dan ajaran yang langsung kalian dengar dari saya.

7 Tetapi supaya saya tidak terlalu bangga dengan hal-hal luar biasa yang Dia nyatakan kepada saya, saya diberikan suatu penyakit yang menyiksa tubuh saya. Melalui penyakit itu, Allah mengijinkan iblis memukul saya supaya saya tidak terlalu membanggakan diri saya.

8 Sudah tiga kali saya mohon kepada Tuhan supaya Dia menyembuhkan saya dari penyakit itu.

9 Tetapi Tuhan menjawab, “Kebaikan hati-Ku sudah cukup bagimu! Karena kuasa-Ku menjadi sangat nyata ketika kamu lemah.” Jadi, jauh lebih baik saya membanggakan kelemahan-kelemahan saya, supaya saya merasakan kuasa Kristus melindungi saya.

10 Oleh karena itu sebagai utusan Kristus saya sudah belajar merasa senang ketika saya mengalami kelemahan, hinaan, kesusahan, penganiayaan atau kesengsaraan. Karena justru waktu saya lemah, saat itulah saya benar-benar mendapat kekuatan!

11 Sekarang saya sudah berbicara seperti orang yang kurang bijaksana, tetapi karena kalianlah saya membanggakan diri seperti itu. Waktu orang lain menghina saya, seharusnya kalianlah yang memuji saya, dan bukan saya sendiri. Karena saya merasa bahwa saya sama sekali tidak kalah kalau dibandingkan dengan ‘rasul-rasul yang luar biasa’ itu— walaupun sebenarnya saya ini bukan siapa-siapa!