9 Dan kita sebagai saudara-saudari seiman tidak boleh saling menipu. Karena kita sudah membuang sifat hidup lama seperti itu— seperti seorang yang membuang pakaiannya yang rusak.
10 Sekarang kita sudah diberikan pakaian yang baru— yaitu hidup yang baru, yang semakin hari berubah menjadi seperti Yesus sendiri. Allah Pencipta yang menjadikan hal ini di dalam diri kita, karena kita sudah mengenal Dia melalui Yesus.
11 Oleh karena itu, kita tidak lagi merasa ada perbedaan antara orang Yahudi— bangsa yang bersunat, dan orang yang bukan Yahudi— bangsa-bangsa yang tidak bersunat. Dan kita tidak lagi membeda-bedakan asal usul orang— baik bangsa asing atau bangsa yang jahat, maupun orang berkedudukan tinggi atau rendah sebagai budak. Tetapi hal yang terpenting bagi kita adalah bahwa kita semua sudah menjadi satu umat karena bersatu dengan Kristus!
12 Oleh karena itu Saudara-saudari, biarlah sifat-sifat ini menjadi seperti pakaian baru untuk kita yang sudah dipilih, dikasihi, dan disucikan oleh Allah sebagai umat-Nya sendiri:saling mengasihani dalam kesusahan,selalu murah hati,rendah hati,lemah lembut,dan sabar terhadap orang lain.
13 Janganlah kita melihat kelemahan saudara-saudari kita seiman, tetapi hendaklah kita saling memaafkan— kalau ada yang melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa Allah sudah terlebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita, jadi demikianlah kita juga wajib saling memaafkan.
14 Tetapi sifat yang paling penting dari semua ini adalah saling mengasihi. Hendaklah kasih sebagai tali pengikat yang mempersatukan kita dengan sempurna.
15 Dan biarlah ketenangan dalam perlindungan Kristus menguasai hati dan pikiranmu. Karena untuk itulah Allah sudah memanggil kita menjadi anggota dari satu tubuh— yaitu tubuh Kristus, supaya kita hidup bersatu dan tenang. Dan marilah kita selalu bersyukur kepada-Nya.