6 Kamar-kamar itu bertingkat tiga dan tidak ditopang oleh tiang-tiang seperti pada gedung-gedung di halaman.
7-8 Separuh dari tingkat bawah, sepanjang dua puluh lima meter merupakan tembok saja, sedangkan pada bagian selebihnya, juga sepanjang dua puluh lima meter, dibangun kamar-kamar. Pada tingkat yang paling atas ada kamar-kamar di sepanjang gedung itu.
9-10 Di bawah kamar-kamar di ujung timur bangunan ini, dan pada pangkal tembok, ada sebuah pintu yang menuju ke pelataran luar.Pada sisi selatan dari Rumah Tuhan, ada bangunan yang serupa, letaknya tidak jauh dari bangunan di sebelah barat.
11 Di depan kamar-kamarnya ada sebuah lorong yang sama seperti lorong di sebelah utara. Ukurannya sama, modelnya sama, dan pintu-pintunya pun sama.
12 Di bawah kamar-kamar di sisi selatan, yaitu di ujung timur pada pangkal tembok, ada juga sebuah pintu.
13 Laki-laki itu berkata kepadaku, “Kedua bangunan itu suci. Di situ, para imam yang boleh menghadap kehadiran Tuhan, memakan kurban-kurban yang paling suci. Di situ juga harus mereka tempatkan kurban-kurban yang paling suci, yaitu: kurban gandum dan kurban penghapus dosa atau kurban ganti rugi.
14 Jika para imam selesai bertugas di Rumah Tuhan, dan mau pergi ke pelataran luar, maka pakaian khusus yang mereka pakai waktu melayani ibadat harus mereka tinggalkan di kamar-kamar itu. Mereka harus memakai pakaian lain, setelah itu barulah mereka boleh pergi ke tempat rakyat berkumpul.”