1-3 Tuhan menyuruh aku menyampaikan pesan ini kepada rakyat, “Kota ini akan Kuberikan kepada tentara Babel, dan mereka akan mengalahkannya. Barangsiapa tinggal di dalam kota akan tewas dalam peperangan, atau karena kelaparan atau wabah penyakit. Tapi barangsiapa keluar dan menyerahkan diri kepada orang Babel, tidak akan dibunuh; nyawanya akan selamat.” Sefaca anak Matan, Gedalya anak Pasyhur, Yukhal anak Selemya, dan Pasyhur anak Malkia mendengar semua yang Kukatakan itu.
4 Maka pergilah para pejabat itu kepada raja dan berkata, “Orang ini harus dihukum mati. Sebab, dengan berkata begitu ia melemahkan semangat semua prajurit dan orang lain yang masih tinggal di kota ini. Ia tidak menolong rakyat, melainkan mencelakakan mereka.”
5 Raja Zedekia menjawab, “Baik! Perlakukanlah dia sesuai dengan kehendakmu, aku tidak dapat mencegah kamu.”
6 Lalu mereka mengambil aku dan menurunkan aku dengan tali ke dalam sumur milik Malkia putra raja, yang terletak di pelataran istana. Tidak ada air di dalam sumur itu, hanya lumpur, dan aku masuk ke dalam lumpur itu.
7 Pada waktu itu ada seorang Sudan yang bekerja di istana raja. Namanya Ebed-Melekh. Ia mendengar bahwa aku telah dimasukkan ke dalam sumur itu. Ketika raja sedang memimpin rapat di Pintu Gerbang Benyamin,
8 Ebed-Melekh pergi ke sana dan berkata kepada raja,
9 “Paduka Yang Mulia, perbuatan orang-orang itu tidak baik. Mereka telah memasukkan Nabi Yeremia ke dalam sumur; ia pasti akan mati kelaparan di situ, sebab makanan sudah habis di kota ini.”