14 Barangkali kayu yang dipakainya berasal dari pohon cemara, pohon eru atau pohon terpentin yang ditebangnya di hutan. Mungkin juga ia menanam pohon salam lalu menunggu sampai hujan membuatnya tumbuh.
15-17 Sebagian dari pohon itu dijadikan kayu bakar untuk berdiang dan membakar roti dan memanggang daging, lalu puaslah ia. Ia berdiang dan berkata, “Wah, enak benar dan hangat! Sungguh menyenangkan api ini!” Sisa kayu itu dipakainya untuk membuat patung. Ia tunduk menyembahnya dan berdoa, “Engkaulah ilahku, selamatkanlah aku!”
18 Sungguh bodohlah orang-orang seperti itu! Mereka menutup mata dan hati mereka sehingga tidak mengerti apa-apa.
19 Pembuat patung itu tidak sampai berpikir, “Kayu itu sebagian kubakar, dan arangnya kupakai untuk membakar roti dan memanggang daging bagi makananku. Lalu sisa kayu itu kujadikan patung. Jadi sekarang aku menyembah sepotong kayu!”
20 Perbuatan itu sama saja dengan makan abu. Orang itu disesatkan oleh pikirannya yang bodoh, sehingga ia tidak tertolong lagi. Ia tak dapat mengakui bahwa patung yang ada di tangannya itu penipuan belaka.
21 Tuhan berkata,“Ingatlah semuanya ini, hai Israel,sebab engkaulah hamba-Ku.Aku membentuk engkau, dan engkau hamba-Ku,Israel, Aku tak akan lupa padamu!
22 Kesalahanmu Kuhalaukan seperti awan,dosamu Kuenyahkan seperti kabut.Kembalilah kepada-Ku,sebab Aku telah membebaskan engkau!”