Galatia 3:12-19-20 TSI

12 Sedangkan Hukum Musa bukan atas dasar percaya, tetapi atas dasar perbuatan. Karena ada tertulis,“Hidup seseorang diberkati hanya kalau berbuat sesuai semua perintah dalam Hukum Taurat.”

13 Jadi kita semua terkutuk karena setiap kita “gagal menaati semua perintah yang ada di dalam Hukum Taurat.” Tetapi Kristus menebus kita dari kutukan itu dengan menggantikan diri-Nya sendiri sebagai yang terkutuk itu demi untuk kita semua. Karena tertulis dalam Kitab Suci,“Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu.”

14 Begitulah rencana Allah, supaya berkat yang dijanjikan kepada Abraham itu bisa diberikan— bukan hanya kepada orang Yahudi saja, tetapi juga kepada “semua bangsa yang bukan Yahudi,” yaitu kepada setiap kita yang melalui percaya penuh bersatu dengan Kristus Yesus. Dan melalui percaya itulah kita juga menerima Roh Kudus sesuai dengan janji Allah.

15 Saudara-saudari, biarlah saya memberikan contoh yang sederhana: Kalau seseorang sudah membuat suatu surat perjanjian atau surat warisan dan surat itu sudah disahkan, maka siapa pun tidak boleh membatalkannya atau menambahkan ketentuan-ketentuan lain ke dalam surat itu.

16-17 Begitu juga perjanjian yang disahkan Allah dengan Abraham dan keturunannya tidak bisa diubah. Juga pada waktu Allah berjanji kepada Abraham, Dia tidak berkata, “kepadamu dan kepada semua keturunanmu.” Tetapi Dia berkata kepadanya, “kepadamu dan si keturunanmu”— maksudnya Seorang Keturunan yang tunggal. Dan Keturunan yang dimaksud adalah Kristus. Jadi yang saya maksudkan adalah: Janji yang diberikan Allah kepada Abraham sudah lama disahkan sebelum Hukum Musa ada— persisnya 430 tahun sebelum Allah memberikan Hukum Taurat kepada Musa. Oleh karena itu, dengan memberikan Hukum Taurat kepada Musa, Allah tidak membatalkan atau mengubah janji yang disahkan-Nya dengan Abraham.

18 Jadi berkat yang kita warisi dari Abraham karena kita bersatu dengan Kristus— yaitu si Keturunan Abraham itu, bukan atas dasar taat kepada Hukum Taurat. Karena kalau atas dasar perbuatan kita sendiri, berarti bukan atas dasar suatu perjanjian. Tetapi memang berkat itu diberikan oleh Allah karena kebaikan hati-Nya kepada Abraham melalui perjanjian tersebut.

19-20 Karena itu tentu akan ada orang yang bertanya, “Kalau manusia bisa dibenarkan Allah hanya melalui percaya kepada janji-janji Allah, lalu kenapa Allah memberikan Hukum Taurat lagi?” Jawaban saya: Adapun Hukum Taurat diberikan lagi supaya setiap kita sadar akan pelanggaran kita. Dan Hukum Taurat berlaku selama manusia menanti-nantikan kedatangan Keturunan Abraham yang sudah dijanjikan itu. Dan perhatikanlah bahwa Hukum Taurat tidak langsung Allah berikan kepada manusia— seperti ketika Dia memberikan perjanjian-Nya kepada Abraham. Tetapi para malaikatlah yang menyampaikannya kepada Musa, dan Musa menyampaikannya kepada umat Allah. Sedangkan perjanjian-Nya kepada Abraham, Allah sendiri langsung sampaikan tanpa perantara.