18 Jadi berkat yang kita warisi dari Abraham karena kita bersatu dengan Kristus— yaitu si Keturunan Abraham itu, bukan atas dasar taat kepada Hukum Taurat. Karena kalau atas dasar perbuatan kita sendiri, berarti bukan atas dasar suatu perjanjian. Tetapi memang berkat itu diberikan oleh Allah karena kebaikan hati-Nya kepada Abraham melalui perjanjian tersebut.
19-20 Karena itu tentu akan ada orang yang bertanya, “Kalau manusia bisa dibenarkan Allah hanya melalui percaya kepada janji-janji Allah, lalu kenapa Allah memberikan Hukum Taurat lagi?” Jawaban saya: Adapun Hukum Taurat diberikan lagi supaya setiap kita sadar akan pelanggaran kita. Dan Hukum Taurat berlaku selama manusia menanti-nantikan kedatangan Keturunan Abraham yang sudah dijanjikan itu. Dan perhatikanlah bahwa Hukum Taurat tidak langsung Allah berikan kepada manusia— seperti ketika Dia memberikan perjanjian-Nya kepada Abraham. Tetapi para malaikatlah yang menyampaikannya kepada Musa, dan Musa menyampaikannya kepada umat Allah. Sedangkan perjanjian-Nya kepada Abraham, Allah sendiri langsung sampaikan tanpa perantara.
21 Jadi, pasti ada orang yang mau bertanya, “Kalau begitu apakah Hukum Taurat yang diberikan oleh Allah bertentangan dengan janji-janji-Nya kepada Abraham?” Tentu saja tidak! Kita harus memahami bahwa Hukum Musa tidak mempunyai kekuatan untuk memberi hidup yang selama-lamanya kepada siapa pun. Hukum Taurat Allah berikan bukan sebagai jalan supaya kita menjadi benar di hadapan Allah.
22 Bahkan Kitab Suci berkata bahwa dosa sudah menguasai kehidupan manusia. Jadi satu-satunya jalan untuk bisa diselamatkan hanyalah melalui percaya penuh kepada Kristus Yesus, dan melalui percaya kita menerima berkat yang sudah Allah janjikan kepada Abraham.
23 Tetapi sementara manusia menunggu kedatangan Kristus— yaitu Keturunan Abraham itu, dan sebelum kita bisa dibenarkan di hadapan Allah melalui percaya tersebut, Allah memberikan Hukum Taurat untuk mengatur manusia. Pada waktu itu Hukum Musa menjadi seperti pagar yang memagari kita sampai kesempatan terbuka untuk kita percaya dan dihidupkan secara rohani.
24 Atau Hukum Musa bisa juga digambarkan seperti pengawas yang mengawasi, mendidik, dan menuntun kita kepada Kristus, supaya kita mendapat kesempatan untuk dibenarkan Allah melalui percaya penuh kepada Kristus.
25-27 Tetapi bagi kita yang sekarang sudah percaya dan bersatu dengan Kristus, kita tidak perlu lagi diawasi dan dituntun oleh pengawas itu.Kita semua yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus melalui baptisan sudah mengalami kehidupan rohani yang baru— seolah-olah sifat-sifat Kristus sendiri membungkus kita seperti pakaian baru. Dan melalui percaya penuh kepada Anak Allah, kita semua menjadi anak-anak Allah.