Ibrani 11:11-17 TSI

11 Kepercayaan Abraham juga menjadi teladan ketika Sara akan melahirkan Isak. Biarpun mereka sudah tua dan Sara mandul, tetapi Allah membuat Sara bisa mengandung, sehingga mereka mendapatkan keturunan. Hal ini terjadi karena Abraham percaya penuh bahwa Allah setia dan akan menepati janji-Nya.

12 Jadi, karena satu orang saja— yaitu Abraham, percaya sepenuhnya ketika dia sudah tua dan hampir mati, tetapi “keturunannya tidak terhitung banyaknya— seperti bintang-bintang di langit atau pasir di pantai.”

13 Semua orang yang disebutkan itu percaya penuh sampai mati. Biarpun mereka belum melihat apa yang Allah janjikan kepada mereka, tetapi mereka seperti sudah melihat bayangannya dari jauh dan menyambut hal-hal itu dengan penuh percaya. Lalu mereka sadar dan mengakui bahwa mereka hanya seperti tamu dan pendatang saja di bumi ini.

14 Dengan berkata seperti itu, jelaslah bahwa mereka menantikan suatu tanah air yang akan menjadi milik mereka sendiri.

15 Yang mereka katakan itu bukan tentang negeri yang sudah mereka tinggalkan. Karena kalau mereka merindukan negeri itu, maka mereka mempunyai banyak kesempatan untuk kembali ke situ.

16 Yang mereka rindukan adalah suatu negeri yang jauh lebih baik dari negeri itu— yaitu negeri surga. Jadi Allah sudah menyiapkan sebuah kota untuk mereka, dan Dia senang disebut Allah mereka.

17 Abraham juga menjadi contoh ketika kepercayaannya diuji oleh Allah— yaitu ketika Allah menyuruh dia untuk mempersembahkan Isak. Abraham percaya penuh, lalu dengan rela mengurbankan anaknya yang satu-satunya (melalui Sara)— biarpun Abraham sudah menerima janji-janji Allah,