1 Jadi, marilah kita lebih sungguh-sungguh lagi memperhatikan dan menaati ajaran yang sudah kita terima dari Yesus Anak Allah, supaya kita tidak ikut disesatkan oleh arus jahat dunia ini.
2-3 Karena kalau perintah-perintah Allah yang disampaikan kepada Musa melalui malaikat-malaikat harus ditaati, tentu kita harus lebih taat kepada ajaran yang langsung disampaikan oleh Anak Allah sendiri kepada kita! Sejarah Israel menunjukkan bahwa seluruh Hukum Taurat itu terbukti benar, dan siapa pun yang tidak menaatinya akan menerima balasannya dari Allah sesuai dengan perbuatannya. Jadi, janganlah kita berpikir bahwa kita bisa terlepas dari hukuman Allah kalau kita tidak menghargai dan tidak menaati berita keselamatan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri! Dan perlu kita ingat bahwa kita menerima berita keselamatan itu dari orang-orang pertama yang mendengarkannya secara langsung dari Tuhan. Mereka sudah menjelaskannya secara tegas kepada kita bahwa kabar itu benar.
4 Allah sendiri juga membuktikan bahwa berita itu benar— yaitu dengan cara membuat segala macam keajaiban, dan melalui berbagai macam kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus sesuai dengan kehendak Allah.
5 Karena para malaikat tidak dipilih Allah untuk memerintah atas ‘ciptaan baru’ yang sedang kita bicarakan itu.
6 Tetapi Kitab Suci menuliskan bahwa seseorang berkata secara terus-terang kepada Allah,“Ya Allah, kenapa Engkau peduli terhadap manusia?Dan kenapa Engkau mengasihani kami keturunan Adam?
7 Untuk sementara waktu Engkau sudah membuat kedudukan kami lebih rendah dari para malaikat,tetapi dari semua makhluk lain Engkau sudah menjadikan kami seperti raja-raja yang mulia dan terhormat,
8 karena Engkau sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa kami manusia.”Memang Firman Tuhan itu berkata bahwa Allah sudah meletakkan ‘segala sesuatu’ di bawah kuasa kita— artinya bahwa tidak ada roh atau makhluk lain yang tidak tunduk kepada kita. Tetapi sekarang kita belum melihat hal itu dengan nyata— di mana kita memerintah ‘seperti raja’ atas ‘segala sesuatu’.
9 Tetapi kenyataan yang sudah kita lihat sekarang adalah Yesus! Seperti Firman Allah tadi, waktu Kristus hidup di dunia ini “untuk sementara waktu Dia sudah dibuat lebih rendah kedudukannya dari para malaikat.” Tetapi sekarang di surga Allah sudah memahkotai Dia dengan mahkota kerajaan. Berarti Dialah sekarang ‘Raja yang mulia dan terhormat’ atas ‘segala sesuatu’. Hal itu terjadi kepada-Nya karena Dia sudah mengurbankan hidup-Nya sendiri demi kita semua sesuai dengan kebaikan hati Allah kepada kita.
10-11 Allah sendiri yang sudah menciptakan segala-galanya, dan semua ciptaan itu dibuat untuk memuliakan Allah. Karena itu, tepat sekali bagi Allah mendapatkan banyak anak— yaitu kita, supaya kita hidup bersama Dia dalam kemuliaan-Nya. Dan Allah memutuskan bahwa Anak sulung-Nya itu— Yesus, harus layak menjadi Raja Penyelamat dan Perantara yang sempurna melalui penderitaan-Nya bagi kita sebagai anak-anak angkat Allah. Jadi Yesus— yang membuat kita menjadi kudus dan kita yang dikuduskan-Nya sama-sama memanggil Allah ‘Bapa kita’. Oleh karena itu Yesus tidak malu menyebut kita sebagai ‘saudara-saudari’-Nya!
12 Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci ketika Yesus berkata kepada Allah,“Ya Allah, Aku akan memperkenalkan Engkau kepada saudara-saudari-Ku.Di antara kumpulan semua umat-Mu Aku akan menyanyikan pujian bagi-Mu.”
13 Dia juga berkata,“Aku akan tetap percaya akan pertolongan Allah.”Dan Dia juga berkata,“Inilah Aku— bersama anak-anak yang sudah Allah berikan kepada-Ku.”
14 Perhatikanlah bahwa kita yang disebut Yesus sebagai ‘anak-anak’-Nya adalah manusia biasa yang terdiri dari darah dan daging. Oleh karena itu, sudah tepat juga untuk Yesus sendiri menjadi manusia biasa dengan tubuh biasa. Dengan begitu, melalui kematian-Nya Dia bisa menghancurkan iblis— yaitu dia yang berkuasa atas kerajaan maut.
15 Dengan cara itulah Yesus sudah membebaskan kita— yang sebelumnya dikuasai oleh rasa takut akan maut sepanjang hidup kita.
16 Sudah jelas: Bukan para malaikat yang ditolong Yesus, tetapi kita yang adalah keturunan Abraham.
17 Oleh karena itulah, Yesus harus menjadi manusia sama seperti kita saudara-saudari-Nya dalam segala hal. Dengan begitu Dia bisa menjadi Imam Agung bagi kita— yang penuh belas kasihan dan sangat setia dalam tugas itu di hadapan Allah. Sebagaimana sebelumnya para imam selalu membawa darah binatang kurban kepada Allah untuk mendamaikan manusia dengan Allah, sekarang Imam Agung kita, Yesus— melalui darah-Nya sendiri, sudah mendamaikan kita dengan Allah.
18 Dan oleh karena Dia sendiri sudah pernah menderita dan dicobai, Dia mengerti kelemahan kita dan sanggup menolong kita yang sering dicobai.