Ibrani 11:17-23 TSI

17 Abraham juga menjadi contoh ketika kepercayaannya diuji oleh Allah— yaitu ketika Allah menyuruh dia untuk mempersembahkan Isak. Abraham percaya penuh, lalu dengan rela mengurbankan anaknya yang satu-satunya (melalui Sara)— biarpun Abraham sudah menerima janji-janji Allah,

18 termasuk janji ini:“Hanya keturunan Isak sajalah yang akan merupakan keturunanmu di hadapan-Ku.”

19 Biarpun begitu dia rela mengurbankan Isak, karena dia percaya penuh bahwa Allah berkuasa menghidupkan anaknya itu dari kematian. Dan sesungguhnya, waktu Allah berkata, “Jangan bunuh,” Abraham seperti menerima Isak hidup kembali dari kematian.

20 Dan Isak juga percaya penuh bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya di masa yang akan datang. Karena itu dia mengingatkan janji-janji tersebut ketika dia memberkati Yakub dan Esau.

21 Dan Yakub juga percaya penuh ketika dia sudah tua sekali dan hampir mati, waktu dia meletakkan tangannya pada kedua anak laki-laki Yusuf dan memberkati mereka. Lalu dia memuji Allah dengan bersandar di ujung tongkatnya.

22 Begitu juga Yusuf percaya penuh. Ketika dia hampir mati, dia mengingatkan keluarga Israel tentang janji Allah untuk membawa mereka keluar dari Mesir, dan dia berpesan supaya di kemudian hari mayatnya juga ikut dibawa keluar.

23 Orang tua Musa juga sebagai contoh orang yang percaya: Mereka percaya penuh kepada Allah, dan karena itu mereka tidak takut melanggar perintah raja. Sesudah Musa lahir, mereka menyembunyikannya selama tiga bulan. Mereka menyadari bahwa Allah sudah memberikan anak yang luar biasa kepada mereka.