Ibrani 2:1-8 TSI

1 Jadi, marilah kita lebih sungguh-sungguh lagi memperhatikan dan menaati ajaran yang sudah kita terima dari Yesus Anak Allah, supaya kita tidak ikut disesatkan oleh arus jahat dunia ini.

2-3 Karena kalau perintah-perintah Allah yang disampaikan kepada Musa melalui malaikat-malaikat harus ditaati, tentu kita harus lebih taat kepada ajaran yang langsung disampaikan oleh Anak Allah sendiri kepada kita! Sejarah Israel menunjukkan bahwa seluruh Hukum Taurat itu terbukti benar, dan siapa pun yang tidak menaatinya akan menerima balasannya dari Allah sesuai dengan perbuatannya. Jadi, janganlah kita berpikir bahwa kita bisa terlepas dari hukuman Allah kalau kita tidak menghargai dan tidak menaati berita keselamatan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri! Dan perlu kita ingat bahwa kita menerima berita keselamatan itu dari orang-orang pertama yang mendengarkannya secara langsung dari Tuhan. Mereka sudah menjelaskannya secara tegas kepada kita bahwa kabar itu benar.

4 Allah sendiri juga membuktikan bahwa berita itu benar— yaitu dengan cara membuat segala macam keajaiban, dan melalui berbagai macam kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus sesuai dengan kehendak Allah.

5 Karena para malaikat tidak dipilih Allah untuk memerintah atas ‘ciptaan baru’ yang sedang kita bicarakan itu.

6 Tetapi Kitab Suci menuliskan bahwa seseorang berkata secara terus-terang kepada Allah,“Ya Allah, kenapa Engkau peduli terhadap manusia?Dan kenapa Engkau mengasihani kami keturunan Adam?

7 Untuk sementara waktu Engkau sudah membuat kedudukan kami lebih rendah dari para malaikat,tetapi dari semua makhluk lain Engkau sudah menjadikan kami seperti raja-raja yang mulia dan terhormat,

8 karena Engkau sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa kami manusia.”Memang Firman Tuhan itu berkata bahwa Allah sudah meletakkan ‘segala sesuatu’ di bawah kuasa kita— artinya bahwa tidak ada roh atau makhluk lain yang tidak tunduk kepada kita. Tetapi sekarang kita belum melihat hal itu dengan nyata— di mana kita memerintah ‘seperti raja’ atas ‘segala sesuatu’.