Ibrani 2:10-11-17 TSI

10-11 Allah sendiri yang sudah menciptakan segala-galanya, dan semua ciptaan itu dibuat untuk memuliakan Allah. Karena itu, tepat sekali bagi Allah mendapatkan banyak anak— yaitu kita, supaya kita hidup bersama Dia dalam kemuliaan-Nya. Dan Allah memutuskan bahwa Anak sulung-Nya itu— Yesus, harus layak menjadi Raja Penyelamat dan Perantara yang sempurna melalui penderitaan-Nya bagi kita sebagai anak-anak angkat Allah. Jadi Yesus— yang membuat kita menjadi kudus dan kita yang dikuduskan-Nya sama-sama memanggil Allah ‘Bapa kita’. Oleh karena itu Yesus tidak malu menyebut kita sebagai ‘saudara-saudari’-Nya!

12 Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci ketika Yesus berkata kepada Allah,“Ya Allah, Aku akan memperkenalkan Engkau kepada saudara-saudari-Ku.Di antara kumpulan semua umat-Mu Aku akan menyanyikan pujian bagi-Mu.”

13 Dia juga berkata,“Aku akan tetap percaya akan pertolongan Allah.”Dan Dia juga berkata,“Inilah Aku— bersama anak-anak yang sudah Allah berikan kepada-Ku.”

14 Perhatikanlah bahwa kita yang disebut Yesus sebagai ‘anak-anak’-Nya adalah manusia biasa yang terdiri dari darah dan daging. Oleh karena itu, sudah tepat juga untuk Yesus sendiri menjadi manusia biasa dengan tubuh biasa. Dengan begitu, melalui kematian-Nya Dia bisa menghancurkan iblis— yaitu dia yang berkuasa atas kerajaan maut.

15 Dengan cara itulah Yesus sudah membebaskan kita— yang sebelumnya dikuasai oleh rasa takut akan maut sepanjang hidup kita.

16 Sudah jelas: Bukan para malaikat yang ditolong Yesus, tetapi kita yang adalah keturunan Abraham.

17 Oleh karena itulah, Yesus harus menjadi manusia sama seperti kita saudara-saudari-Nya dalam segala hal. Dengan begitu Dia bisa menjadi Imam Agung bagi kita— yang penuh belas kasihan dan sangat setia dalam tugas itu di hadapan Allah. Sebagaimana sebelumnya para imam selalu membawa darah binatang kurban kepada Allah untuk mendamaikan manusia dengan Allah, sekarang Imam Agung kita, Yesus— melalui darah-Nya sendiri, sudah mendamaikan kita dengan Allah.