Ibrani 9:13-19 TSI

13 Dengan cara lama, darah kurban kambing atau sapi jantan dipercikkan kepada para penyembah untuk membersihkan tubuh mereka dari kenajisan. Atau dalam upacara penyucian setiap penyembah dipercikkan dengan cairan air murni yang dicampur dengan abu dari kurban bakaran satu ekor sapi betina yang muda.

14 Tetapi dengan cara baru, jauh lebih ampuh lagi darah Kristus— yang melalui Roh Allah, Roh yang hidup selama-lamanya, mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban! Darah-Nya yang sangat sempurna itu menyucikan diri kita seutuhnya, sehingga kita tidak mau lagi melibatkan diri dengan perbuatan-perbuatan yang membawa kita kepada kematian rohani. Dengan begitu kita sungguh-sungguh bebas untuk melayani Allah yang hidup.

15 Jadi dengan perjanjian yang baru itu, Kristus adalah Perantara antara kita dengan Allah. Dengan begitu, kita yang sudah dipanggil oleh Allah bisa menerima semua berkat yang sudah dijanjikan-Nya— yaitu berkat-berkat yang tahan untuk selama-lamanya. Kita seperti mewarisi berkat-berkat itu. Dan Kristus layak sebagai Perantara karena kematian-Nya membayar harga penebusan manusia— yang diperlukan karena siapa pun tidak diampuni dengan sempurna melalui bermacam-macam kurban persembahan yang dilakukan dengan cara perjanjian yang lama.

16 Dan oleh karena kematian Kristus, perjanjian yang baru dengan Allah itu mulai berlaku secara wajar— yaitu seperti kesepakatan yang dibuat dalam suatu surat warisan. Caranya seperti ini: Suatu surat warisan hanya bisa berlaku apabila pemberi surat warisan itu sudah terbukti meninggal.

17 Karena surat warisan menjadi sah kalau pemberi surat itu sudah meninggal. Kalau orang itu masih hidup, tentu saja surat itu belum berlaku.

18 Begitu juga dengan perjanjian Allah yang pertama dengan umat Israel disahkan dengan darah hewan.

19 Karena sesudah Musa memberitahukan semua perintah dari Hukum Taurat kepada seluruh umat Israel, lalu dia mencampurkan darah beberapa ekor sapi jantan dan kambing dengan air. Lalu dia menggunakan tali wol merah yang sudah diikat kepada ranting tanaman hisop sebagai alat percik. Dan dengan alat itu dia memercikkan cairan berdarah itu pada Kitab Taurat dan kepada seluruh umat