Ibrani 9:5-11 TSI

5 Di atas peti itu ada dua ukiran malaikat penjaga saling berhadapan— di mana sayap kedua malaikat itu terbuka lebar menaungi penutup peti itu. Kedua ukiran malaikat itu melambangkan kemuliaan Allah. Tutup peti itu disebut Tempat Pendamaian. Tetapi sekarang bukan waktunya untuk menjelaskan semua hal itu secara terperinci.

6 Sesudah semua itu disiapkan seperti yang sudah saya jelaskan, tiap-tiap hari para imam keluar masuk ke dalam Ruang Kudus untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.

7 Tetapi hanya imam agung saja yang boleh masuk ke dalam Ruang Mahakudus, dan itu pun hanya sekali setahun. Pada waktu dia masuk dia harus membawa darah dari dua ekor hewan untuk dipercikkan pada Tempat Pendamaian itu. Darah hewan yang pertama dipercikkan untuk dosanya sendiri, dan darah hewan yang kedua untuk dosa-dosa yang tidak sengaja dilakukan oleh umat Israel.

8 Melalui berbagai aturan itu Roh Kudus menunjukkan bahwa jalan untuk masuk ke Ruang Mahakudus dan langsung menghadap Allah belum terbuka. Selama ruangan yang pertama masih ada, berarti kita sebagai orang biasa tidak boleh masuk ke situ.

9 Ini adalah suatu gambaran yang menunjukkan perbedaan antara cara lama dengan cara baru. Dengan cara lama, pemberian sukarela dan kurban pengampunan dosa memang dipersembahkan kepada Allah, tetapi semua itu tidak bisa membuat hati nurani orang-orang yang membawa persembahan itu bersih dengan sempurna.

10 Semua persembahan itu hanya berupa aturan-aturan agama tentang makanan, minuman, dan berbagai adat pembersihan. Semua itu hanyalah aturan tentang hal-hal jasmani, dan hanya berlaku sampai Allah memperbaiki semuanya dengan cara yang baru.

11 Jadi, sekarang Kristus sudah menjadi Imam Agung bagi kita. Semua hal yang baik yang Allah janjikan bagi kita, kita terima melalui Dia. Ruang Mahakudus di mana Dia melayani adalah ruang yang surgawi dan sempurna— bukan kemah duniawi yang dibuat oleh tangan manusia.