28 Begitu juga dengan seorang tukang besi yang duduk dekat dengan paron dan mengerjakan besi dengan penuh perhatian. Kulitnya hangus sementara dia bekerja keras di hadapan dapur api. Telinganya menjadi tuli kerana pukulan tukul, sambil matanya memperhatikan bentuk buatannya. Dia berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan sampai larut malam menghiasinya sehingga sempurna.